Bagaimana Koperasi Bersaing di Pasar Persaingan Tidak Sempurna
A.
Koperasi Dalam Pasar Monopoli
Pasar monopoli (dari bahasa
Yunani: monos, satu + polein,menjual) adalah suatu bentuk pasar di mana hanya
terdapat satu penjual yang menguasai pasar. Penentu harga pada pasar ini adalah
seorang penjual atau sering disebut sebagai “monopolis”.
Sebagai penentu harga (price-maker), seorang monopolis dapat menaikan atau mengurangi harga dengan cara menentukan jumlah barang yang akan diproduksi; semakin sedikit barang yang diproduksi, semakin mahal harga barang tersebut, begitu pula sebaliknya. Walaupun demikian, penjual juga memiliki suatu keterbatasan dalam penetapan harga. Apabila penetapan harga terlalu mahal, maka orang akan menunda pembelian atau berusaha mencari atau membuat barang subtitusi (pengganti).
Ciri-ciri
pasar monopoli :
1.
Perusahaan penjual atau yang menghasilkan
produk hanya satu. Sehingga konsumen tidak dapat memperoleh produk atau jasa
yang dijual oleh perusahaan monopoli ini di pengusaha atau produsen lainnya.
2.
Tidak ada produk substitusinya. Artinya tidak
dapat digantikan penggunaannya oleh produk lain. Tidak ada produk lain yang
serupa serta dapat memberikan jasa yang diperlukan.
3. Konsumen produk yang monopoli adalah banyak. Sehingga yang bersaing dalam pasar produk tersebut adalah konsumen, sedangkan pengusahanya bebas dari persaingan.
Contoh : PLN, PDAM
B.
Koperasi dalam pasar monopolistik
Kemudian ada pasar monopolistik. Pada pasar
monopolistik, produsen memiliki kemampuan untuk mempengaruhi harga walaupun
pengaruhnya tidak sebesar produsen dari pasar monopoli atau oligopoli.
Kemampuan ini berasal dari sifat barang yang dihasilkan. Karena perbedaan dan
ciri khas dari suatu barang, konsumen tidak akan mudah berpindah ke merek lain,
dan tetap memilih merek tersebut walau produsen menaikkan harga.
Ciri-ciri Pasar Monopolistik :
1.
Penjual atau pengusaha dari suatu produk adalah
banyak, serta jenis produk yang beragam.
2.
Ada produk substitusinya.
3.
Keluar atau masuk ke industri relative mudah.
4.
Harga produk tidak sama di semua pasar.
5.
Pengusaha dan konsumen produk tertentu
sama-sama bersaing.
Contoh : perusahaan rokok, bahan bakar kendaraan
C.
Koperasi dalam pasar monopsoni
Monopsoni adalah kebalikan dari monopoli, yaitu
di mana hanya terdapat satu pembeli saja yang membeli produk yang dihasilkan.
Ciri-ciri pasar monopsoni :
1.
Banyak terdapat penjual atau produsen.
2.
Harga dan jumlah kuantitas produk yang
ditawarkan dikuasai oleh harga pasar.
3.
Sangat mudah untuk masuk ke pasar
4.
Tidak butuh strategi dan promosi untuk sukses
D.
Koperasi Dalam Pasar Oligopoli
Pasar oligopoli adalah pasar di mana penawaran
satu jenis barang dikuasai oleh beberapa perusahaan. Umumnya jumlah perusahaan
lebih dari dua tetapi kurang dari sepuluh.
Dalam pasar oligopoli, setiap perusahaan memposisikan dirinya sebagai bagian
yang terikat dengan permainan pasar, di mana keuntungan yang mereka dapatkan
tergantung dari tindak-tanduk pesaing mereka. Sehingga semua usaha promosi,
iklan, pengenalan produk baru, perubahan harga, dan sebagainya dilakukan dengan
tujuan untuk menjauhkan konsumen dari pesaing mereka.
Ciri-ciri pasar Oligopoli:
1.
Terdapat banyak pembeli di pasar.
Umumnya dalam pasar oligopoly adalah produk-produk yang memiliki pangsa pasar
besar dan merupakan kebutuhan sehari-hari.
2.
Hanya ada beberapa perusahaan(penjual) yang
menguasai pasar.
3.
Produk yang dijual bisa bersifat sejenis, namun
bisa berbeda mutunya.
4.
Adanya hambatan bagi pesaing baru.
5.
Adanya saling ketergantungan antar perusahaan
(produsen).
Contoh : Perusahaan semen, Provider telepon selular, air minum,
kendaraan bermotor, dan sebagainya
Komentar
Posting Komentar